Penyerahan Surat Izin Operasional SMK Tamera, SLD Dijemput Dengan 5 Ekor Kuda Yang Ditunggangi Para Putra Wesel Yang Luar Biasa!

SLDNews.com – Ketua Umum (Ketum) Yayasan Tunas Timur (Yatutim), Dr. Soleman Lende Dappa, S.Hut.,M.Th.,M.Pd.K (SLD) menyerahkan Surat Izin Operasional Sekolah, Kepada Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tamera, Agustinus Bulu Ngongo, di Desa Bondo Uka, Kecamatan Wewewa Selatan (Wesel), Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (13/12/2022).

Kedatangan Ketum SLD bersama rombongan Yatutim dijemput oleh masyarakat setempat, dengan 5 ekor kuda jantan yang di tungganggi oleh pria-pria perkasa Wesel, dengan jarak kurang lebih 1 Kilo Meter (Km) dari Sekolah tujuan.

Selain itu ada juga iringan motor dari para pemuda setempat, yang ikut mengantar SLD dan rombongan Yatutim ke pintu masuk SMK Tamera tersebut.

Di sambut dengan lantunan adat sumba (Wewewa) yang biasa disebut Oka oleh ke-2 Putera Wewewa yang hebat, dari pihak SMK Tamera, Ama Melki dan dari pihak SLD dan rombongan Tutim, Oktavianus Tadi Ngongo, S.Pd.

Setelah itu dilanjutkan dengan penyelempangan kain sebagai budaya penerimaan tamu disumba, oleh Kepsek SMK Tamera kepada SLD dan rombongan, lalu kemudian rombongan diantar dengan tarian adat setempat yang sangat meriah, menuju tempat acara dilaksanakan.

Pantauan media ini, hadir juga dalam acara tersebut, Perwakilan Korwas Dikmen SBD, Maria Theodora Marebau S.Pd, Selaku Pengawas SMA/SMK lingkup Wewewa, Kepala Desa (Kades) Bondo Uka, Kades Umbu Wango, Kades Buru Deilo, Pemerhati Pendidikan Sekaligus Pengawas Yatutim, Mateus Malo Kiku, Staf Yatutim, Beberapa Kepsek dan Guru Lingkup Yatutim, Siswa/i SMK Tamera, Perwakilan Siswa/i dari; SMA Plus Umma Katukku, SMK Tunas Timur Elopada dan SMA Wali Ate, Tokoh Masyarakat (Tomas), Tokoh Adat (Toda), Tokoh Agama (Toga), Tokoh Perempuan, Perwakilan 3 Sekolah Pendukung SMA Tamera, Insan Pers dan YouTuber.

Acara dipandu oleh Delsiyati Lende, sebagai Master of Ceremony (MC) dan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Doa kemudian menyanyikan lagu Hymne Yatutim yang dibawakan oleh Siswa/i SMA Plus Umma Katukku dan SMK Tunas Timur Elopada.

Kepala SMK Tamera, Agustinus Bulu Ngongo, dalam sambutannya sebagai Kepsek dan Ketua Panitia (Kepan) Pembangunan Sekolah tersebut, menyampaikan singkat sejarah berdirinya sekolah tersebut. Ia mengatakan pada pertengahan Mei 2021 lalu, SLD berkunjung ke Desa Umbu Wangu, dan setelah kembali tepat pada sore hari pukul 17.00 WITA, SLD singgah dirumahnya.

“Saat itu kami saling berkoordinasi dan tukar pikiran. Dan diwaktu yang sama saya langsung mengambil kesimpulan bahwa memang benar pendidikan itu sangat penting bagi generasi penerus,” kata Kepsek Agustinus.

Pada saat itu juga, dengan disaksikan oleh pemerhati pendidikan, Mateus Malo Kiku, kata Kepsek Agustinus, ia langsung menunjukkan lokasi perencanaan pembangunan sekolah tersebut.

“Dan saat itu, bapak SLD mengatakan ini tempat yang pas dan cocok untuk bangun sekolah,” katanya lagi.

Setelah itu langsung ditentukan waktu untuk pertemuan, Kepsek Agustinus melanjutkan bahwa, tanggal 16 Juni 2021 pertemuan itu terjadi untuk menentukan anggaran dan persyaratan pembangunan sekolah tersebut.

“Pada saat itu, ke-3 desa yaitu, Bondo Uka, Umbu Wangu dan Buru Deilo bersepakat untuk mendirikan satu lembaga pendidikan yaitu SMA Tamera. kami bekerja dari tanggal 13 Juli – 08 Agustus 2021, dan pada 09 Agustus 2021 saya terima siswa baru 27 orang ,” jelasnya.

Ia menambahkan, dalam perjalanan sekolah tersebut banyak persoalan yang di laluinya. Adapun jumlah total siswa/i kelas X (7 orang) dan XI (20 Orang).

“Sebagai manusia biasa, terkadang ada selisih paham. Yang awalnya mendaftar 27 orang, berjalannya waktu keluar 7 orang dan saat ini siswa/i kelas XI tinggal 20 orang. Lalu buka tahun ajaran baru saya menerima siswa/i sebanyak 14 orang. Kemudian keluar lagi 7 orang dan sekarang sisa 7 orang kelas X. Jadi total siswa/i saya saat ini hanya 27 siswa/i,” tutur Pimpinan SMK Tamera itu.

“Berbagai persoalan yang saya alami bapak/i saudara/i semua. Saya ini sebenarnya orang biasa saja, namun bapak Dr. SLD dengan pertimbangannya sebagai seorang doktor, beliau menunjuk saya sebagai kepala sekolah, itu adalah kebanggaan untuk saya,” tuturnya lagi.

Kepsek Agustinus melanjutkan, kemudian setelah mengurus semua persyaratan pada bulan oktober kemarin, 2 minggu kemudian Gubernur NTT, Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, SH.,M.Si (VBL) berkunjung ke Yatutim dan saat itu diumunkan bahwa SMK Tamera, Izin Operasionalnya sudah keluar.

“Dan itu terjadi hari ini bapak/i saudara/i, terbukti bapak Dr. SLD membawa Izin Operasional sekolah kita dan diserahkan hari ini. Seorang doktor, bapak SLD tidak bekerja dari kota ke desa, tapi dari desa ke kota. Oleh karena itu, mari kita bersatu dan mendukung bapak Dr. SLD dalam setiap karyanya,” tukas Kepsek Agus.

Ia juga menjelaskan tentang keadaan dan potensi yang ada di SMK Tamera saat ini.

“Kita lihat SMK Tamera, dindingnya masih dari papan. Namun 10 orang guru saya semuanya serjana. S1 9 orang, dan S2 1 orang. Ini membuktikan bahwa sekolah kami juga tidak kalah saing dengan sekolah-sekolah yang lain. Adapun jurusan di sekolah ini yaitu jurusan Keperawatan dan Perikanan,” katanya.

“50 meter dari sini ada sawah umbu wango sekian ratus hektar, di sekitar sini ada kali besar namanya kali Pala Dara yang tidak pernah kering. Lalu 3 km dari sini ada PLTA untuk melayani seluruh sumba. Tapi apa daya kami masih tidak memiliki jaringan (sinyal) untuk saling terhubung dengan yang lain,” katanya lagi.

Kemudian acara dilanjutkan dengan penyerahan SK/Surat Izin Operasional SMK Tamera oleh Dr. SLD, kepada Kepsek SMK Tamera.

Sambutan selanjutnya, mewakili ke-3 Desa, Kepala Desa Bondo Uka, Dami ngongo menyampaikan, untuk membangun sekolah di desa, sebenarnya sangat sulit untuk mendapatkan lokasi.

“Jangankan SMA/SMK, ada beberapa permintaan baik itu paud, SD, SMP itu juga sulit dapat lokasinya. Namun puji Tuhan, bapak agus sambut baik kedatangan bapak Dr. SLD di tempat ini hingga sekolah ini ada seperti yang sudah di sampaikan tadi,” kata Kades Dami.

“Saat itu, sebenarnya ingin membangun SMA, namun setelah kami renungkan, kami memutuskan bahwa lebih bagus SMK saja karena di sini banyak sekali potensi alamnya,” ujar Kades Bondo Uka itu.

Ia juga menyampaikan bahwa, di Desa Bondo Uka, ada program penanganan stanting juga. Oleh karena itu dengan adanya jurusan perikanan, diharapkan sekolah bisa berperan dalam program tersebut.

Saat itu, KadesĀ  mengucapkan terima kasihnya kepada SLD yang sudah menghadirkan sekolah tersebut di Desa Bondo Uka.

Acara penuh suka cita ini juga dimeriahkan dengan tarian-tarian adat yang indah dari Guru dan Siswa/i SMK Tamera.

Di kesempatan yang sama, mewakili Korwas Dikmen SBD, Maria Theodora Marebau S.Pd, dalam sambutannya menyampaikan syukur kepada Tuhan, bahwa dengan proses yang sudah dilalui oleh Kepsek, para guru dan siswa/i, hari ini SMK Tamera menerima izin operasionalnya.

“Dengan adanya izin operasional ini artinya sekolah sudah resmi berdiri dan segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan sekolah tidak sulit lagi urusannya. Ini adalah dokumen penting awal untuk mengurus administrasi selanjutnya. Oleh karena itu melalui kesempatan ini, saya minta untuk ke-3 bapak desa, sampaikan kepada masyarakat, bahwa sekolah ini sudah resmi, tidak boleh ragu untuk mendaftar,” kata Theodora.

Ia juga menyampaikan, dengan jalan masuk menuju desa Bondo Ukka yang keadaanya sudah rusak dan jauh, tentu akses pendidikan itu sangat jauh.

“Sekolah-sekolah lain jauh dari sini. Sayang sekali jika anak-anak kita sekolah di tempat yang jauh dan aksesnya sangat berat bagi mereka. Oleh karena itu sekarang sudah ada SMK Tamera, jangan lagi pergi cari sekolah-sekolah yang jauh-jauh. Sekolah jurusan seperti ini adalah sekolah yang ketika sudah tamat, siap untuk bekerja. Apalagi di tempat ini, potensi alamnya sangat luar biasa,” jelas Theodora.

Diakhir sambutannya ia menyampaikan proficiat kepada Ketum Yatutim, SLD, bersama Kepsek SMK Tamera, para Guru dan Siswa/i, serta masyarakat setempat, atas adanya izin operasional tersebut.

Tidak hanya tarian, ada juga persembahan puisi yang sangat indah dan menyayat hati, yang diciptakan oleh seorang guru SMK Tamera.

Baca juga Puisi: Sekolahku, Ciptaan Siprianus Ledi Bulu

Sementara itu, Ketum Yatutim, SLD menyampaikan bahwa, bagi orang yang tidak berpendidikan akan mengatakan tempat seperti ini adalah tempat untuk membuang sampah, namun bagi orang yang berpengetahuan ia akan melihat dan mengatakan itu adalah emas dan berlian.

“Termasuk hari ini, ditempat ini saya ingin mengatakan, ini bukan tempat untuk membuang sampah seperti puisi tadi. Tapi ini adalah tempat untuk menggali berbagai potensi ke depannya,” kata SLD.

Ia mengatakan demikian, lantaran sering kali mendengar orang mengatakan bahwa sekolah-sekolah Yatutim adalah sekolah yang tidak jelas, sekolah hutan, bahkan mengatakan sekolah tempat sampah.

SLD juga membenarkan apa yang disampaikan Kepsek Agustinus, bahwa pada waktu itu sebenarnya SMK Tamera berada di Desa Umbu Wangu.

“Benar apa yang disampaikan oleh Kepsek dan Kades tadi. Sebenarnya sekolah ini ada di Desa Umbu Wango, namun karena tanah di sana bermasalah akhir saya kembali ke Weetabula. Namun dalam perjalanan pulang, saya melihat tanah ini dan langsung menemui pak Agus. Lalu saya juga ditunjukkan kali besar yang ada di sini dan saat itu saya dengar kali itu kurang dimanfaatkan potensinya. Dan kami langsung diskusi tentang pembangunan sekolah dan akhirnya beliau setuju, hingga sekolah ini berdiri dengan jurusan Keperawatan dan Perikanan, yang saat ini sudah ada izin operasionalnya,” jelas SLD.

SLD juga menyampaikan, jika dilihat dengan jumlah sekolah Yatutim yang sekian banyak ini, itu bukan karena kehebatannya, melainkan karena kasih, penyertaan dan kemurahan Tuhan.

“Saya diminta oleh Tuhan melalui mimpi untuk pulang ke Sumba, tinggalkan jabatan juga sebagai ASN di ambon. Sulit untuk memutuskan ini, tapi ini adalah keinginan Tuhan. Makanya SLD mau buka sekolah dimana saja, mudah sekali untuk medapatkan tanah,” tutur SLD.

SLD Mengatakan, dengan kedatangan Gubernur VBL di Yatutim yang dihadiri oleh 10.000 orang pada 23 Oktober 2022 yang lalu, juga merupakan bukti kasih Tuhan.

“Pak Gubernur sangat senang dan mendukung saya untuk terus membangun sekolah di SBD, di Sumba,” kata SLD.

SLD menegaskan bahwa pendidikan sangat penting dalam kehidupan.

“Saya mau definisikan pada hari ini, kalau kita mau memiliki hikmah, maka anda dan saya harus bersekolah. Kalau kita sudah sekolah maka kita akan temukan pengetahuan yang menuntun kita untuk memperoleh hikmah, dan setelah itu baru kita akan memiliki yang namanya kebenaran,” tutur Bapak Pendidikan SBD itu.

Ketum Yatutim itu menjelaskan bahwa Kepsek Agustinus adalah orang yang tidak memiliki title di belakang namanya.

“Pak agus hanya seorang Ketua Kelompok Tani pada waktu itu dan ijazahnya hanya sampai SMA saja. Tetapi saya ingin sampaikan bahwa, Pak Agus yang bukan S1 atau S2, hari ini Ia telah melahirkan sejarah baru bagi tempat ini, hari ini ia mendeklerasikan diri sebagai orang yang telah menciptakan terobosan untuk Wewewa selatan. Terlepas dia pintar atau tidak, menghadirkan 1 sekolah itu bukan hak yang gampang,” jelas Ketum SLD.

“Ada banyak orang pintar, ada banyak orang hebat, tapi belum tentu bisa memiliki terobosan yang besar seperti pak agus,” tambahnya.

Saat itu juga, SLD menjelaskan bahwa arti dari Tamera ini adalah Tana Maringi Ede Rara.

Ia juga menyampaikan, selama ini banyak yang bertanya kepadanya terkait pemilu tahun 2024.

“Dan saat itu saya pastikan bahwa setelah februari 2024, saya tidak akan maju calon DPR RI, DPR Provinsi ataupun Kabupaten. Tapi yang pasti adalah pada 27 November 2024 kalau Tuhan menghendaki, saya akan maju sebagai calon bupati SBD 2024-2029,” tukas SLD.

Diakhir sambutannya, SLD berpesan kepada Kepala Sekolah agar lebih banyak praktek dari pada teori dalam sistem pembelajaran.

“Untuk pak agus pesan saya, nanti sistem belajarnya bila perlu prakte 70% dan teori 30%, sehingga anak-anak itu ahli betul dalam jurusannya. Bikin lagi kolam-kolam ikan untuk jurusan perikanan. Itu bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan juga, yaitu dengan membangun tempat makan di pinggir kolam. Sehingga dari situ orang-orang mau datang mancing sambil bakar ikan. Jangan berpikir tidak ada yang datang makan, karena kalau sudah ada 1 aktiftas umum di sini, orang dari jauhpun akan datang,” tutup SLD.

Kemudian acara itu dilanjutkan dengan tarian bandara yang disebut goyang sumba, dari Siswa/i SMA Wali Ate. Ditutup dengan Doa lalu makan bersama.

Setelah makan bersama, pantauan media ini, para Kades, Tomas, Toda dan Toga setempat duduk bersama SLD dan terdengar jelas bahwa mereka sangat mendukung agar SLD maju menjadi calon SBD 1, pada tahun 2024 mendatang.

(SNC/Johan Sogara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *