SLDNews.com – Pencalonan Gubernur Bali 2024 mulai memanas di internal PDIP. Nampak jelas yang paling panas terjadi di PDIP Badung. Sebab, mulai ada pergolakan internal kader PDIP Badung yang sebagian mulai mendukung Wayan Koster sebagai calon gubernur Bali dua periode.
Dilansir dari media Suara Denpasar, Minggu (04/12/2022), salah satu motor dari gerakan ini adalah Nyoman Satria. Pria yang menjabat sebagai wakil sekretaris Bidang Internal DPC PDIP Badung ini mengungkap alasan mengapa tidak mendukung Nyoman Giri Prasta sebagai calon gubernur Bali dalam Pilgub 2024. Sebaliknya, dia bersama rombongan mendukung Wayan Koster sebagai cagub Bali untuk menjadi gubernur Bali dua periode.
Politikus PDIP asal Mengwi ini menjelaskan, pihaknya memang beberapa hari lalu sempat datang ke Wayan Koster. Nyoman Satria sebagai pimpinan rombongan bertemu Koster bersama sebagian pengurus DPC PDIP Badung lainnya, anggota Fraksi PDIP di DPRD Badung, 3 PAC (Mengwi, Abiansemal, dan Kuta Selatan) dan ranting.
Di antaranya adalah Putu Alit Yandinata (wakil ketua bidang organisasi DPC PDIP Badung), I Nyoman Dirga Yusa (bendahara DPC PDIP Badung), Ni Luh Kadek Suastiari (wakil ketua bidang maritim DPC PDIP Badung) Wayan Luwir Wiyana (PAC Kuta Selatan), dan lainnya.
“Totalnya ada 9 orang yang menghadap untuk memberi dukungan ke Pak Koster sebagai gubernur Bali dua periode,” jelas satria.
Nyoman Satria pun menjelaskan, mengapa mendukung Koster untuk dua periode memimpin Bali. Katanya, Koster adalah ketua DPD PDIP Bali, sekaligus dianggap berhasil dalam memimpin Bali dalam periode pertama ini.
“Baru satu periode prestasinya (Wayan Koster) luar biasa. Ada sekitar 50-an proyek mercusuar yang sudah, sedang dan akan dibangun,” jelas Satria.
Ditanya mengapa tidak mendukung Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta yang selama ini juga digadang-gadang untuk menjadi calon gubernur Bali pengganti Wayan Koster, Nyoman Satria malah mengungkap pernyataan yang mengejutkan.
Dikatakan, dalam beberapa kali rapat di DPC PDIP Badung, Giri Prasta yang juga ketua DPC PDIP Badung sempat ditanya pengurus lainnya soal kesediaannya untuk maju sebagai calon gubernur Bali.
“Beberapa kali di rapat (DPC PDIP Badung), beliau gak mau maju jadi cagub,” kata Satria.
Akan tetapi, lanjut dia, yang membingungkan adalah meski tidak mau maju mencalonkan diri sebagai cagub Bali pengganti Koster, Giri Prasta menyatakan lebih baik jadi pembantu Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri.
“Beliau bilang lebih baik jadi pembantunya Bu Mega,” terangnya.
Ketika ia ditanya, kalau Bu Mega memerintahkan jadi cagub, Giri Prasta sebagai pembantu mau? Satria hanya menjawab dengan tertawa. Dia pun mengaku bingung dengan sikap DPC PDIP Badung. Sebab, delapan DPC PDIP di kabupaten/ kota lain di Bali, sudah menyatakan dukungan untuk Koster sebagai gubernur Bali dua periode.
“Yang 8 DPC sudah secara bulat. Walau secara lisan, mendukung Pak Koster dua periode. Tinggal Badung yang belum. Untuk itu, kami segelintir kader PDIP di Badung mendukung Pak Koster untuk dua periode sebagai gubernur Bali,” papar anggota Komisi III DPRD Badung ini.
Apakah ini upaya sebagian kader PDIP di Badung menelikung Giri Prasta dalam Pilgub 2024?
Satria tidak mau dibilang seperti itu. Yang jelas, ini adalah aspirasi dari sebagian kader PDIP di Badung lantaran belum ada sikap dari DPC PDIP Badung mengenai cagub Bali dari PDIP untuk Pilgub 2024, sedangkan DPC lain sudah menyampaikan kebulatan tekat mengusung Koster.
Walau begitu, Nyoman Satria menegaskan sebagai kader PDIP, dia tunduk pada keputusan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri. Siapa pun calon gubernur yang diusung PDIP di Pilgub Bali 2024, dia akan patuh mendukung dan memperjuangkannya.
“Siapa pun yang diputuskan Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan sebagai calon gubernur Bali, saya dan teman-teman pasti mendukungnya. Apakah Pak Koster atau Pak Giri, atau siapa pun kita siap dukung penuh,” tutupnya.
(SNC/Peter Pale)