Gelar KTT G20 Di Bali Pada November 2022, Indonesia Sebagai Presidensi

SLDNews.com – Antisipasi gangguan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) yang digelar di Bali, Polisi Republik Indnesia (Polri) dalam hal ini, Pasukan Penindak Huru-Hara (PHH) dari KORPS Brimob Polri dan Pasukan Dalmas BKO Baharkam Mabes Polri, melaksanakan kegiatan simulasi penanggulangan huru-hara, di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Provinsi Bali, Sabtu (05/11/2022).

Dalam simulasi tersebut tampak ada sekelompok masyarakat yang hendak mengganggu jalannya KTT G20 tersebut dengan melakukan unjuk rasa untuk menolak pelaksanaan kegiatan tersebut. Oleh karena itu, diadakan tim negosiasi dan pecalang Bali untuk mengantisipasi demo anarkis atau pendemo yang tidak bisa dihindari untuk meringsek masuk.

Saat pengunjuk rasa makin beringas akhirnya diadakan upaya penghalauan, dari Polresta Denpasar mengkoordinasi pada Kaops Pam Puri Agung 2022, selanjutnya Kaops Puri Agung 2022 memerintahkan Pasukan Dalmas Awal dan Dalmas Lanjutan.

PHH brimob sesuai dengan ketentuan peraturan Kapolri No.8 tahun 2010 tentang Tata Cara Lintas Ganti, yang dilengkapi dengan Mobil Water Cannon bertujuan mengurai massa dan melumpuhkan pendemo yang brutal.

Kemudian ditangani BID DOKKES Polda Bali untuk diberikan pertolongan dan penanganan. Hal ini dilakukan karena sudah menjadi tugas Polri sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan masyarakat.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Satake Bayu, S.I.K.,M.Si menyampaikan, pelaksanaan simulasi dilakukan bertujuan untuk melatih anggota yang bertugas dilapangan saat pengamanan KTT G20.

Sehingga, apabila terjadi hal-hal yang dapat mengganggu jalan kegiatan KTT G20 polri beserta jajaran dapat siap untuk melakukan pengamanan,” tutur Kombes Pol Bayu, sebagaimana dilansir dari sahabat Polri Bali pada 05 november 2022.

Pada 1 november 2022 lalu, Presiden Republik Indonesia Ir.Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan bahwa posisi presidensi G20 adalah sebuah kepercayaan dan kehormatan bagi indonesia.

Sekaligus kesempatan untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi dunia, untuk membangun tata kelola dunia lebih sehat, lebih adil dan berkelanjutan,” tukas Jokowi.

(SNC/Imanuel Karango)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *