SLDNews.com – Jika hidup merupakan sebuah perziarahan, maka kita adalah musafir Allah yang sedang melakukan sebuah perziarahan itu untuk menuju kehidupan yang kekal ke rumah Bapa di surga.
Keyakinan yang kita miliki sebagai umat Kristen yakni, sesudah kehidupan kita berakhir di dunia, maka kita akan menemukan kehidupan yang abadi.
Sedangkan, kematian merupakan peralihan dari dunia nyata menuju ke dunia yang baru.
Kematian diartikan juga sebagai sesuatu yang pasti dilalui oleh setiap insan.
Dengan kematian maka manusia sesungguhnya pulang kembali ke asalnya, yakni tubuh atau jasmaninya kembali menjadi debu dan tanah, sedangkan rohnya kembali ke Sang Penciptanya
Walau kehidupan di dunia dipenuhi dengan penderitaan, kesedihan serta perjuangan, akan tetapi sesudah kematian dan masuk ke kehidupan yang abadi, Allah akan menghapus semua derita kita dan tidak akan ada lagi maut, dukacita, tangisan atau segala bentuk penderitaan seperti yang kita alami di dunia.
SMA Wailangira turut berduka atas meninggalnya seorang Ayah dari salah satu Siswinya yang bernama Kristina Wonda Mete, Kelas XII (12), Sabtu (08/10/2022).
Hari ini, Jumat (12/10/2022), Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Wailangira, Petrus Wungo, S.Pd bersama jajarannya dan beberapa perwakilah Siswa/i ikut melayat kerumah duka tersebut yang bertempat di Kalembu Tara, Desa Manu Toghi, Kecamatan Kodi balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di tempat yang sama, Petrus Wungo menyampaikan bahwa ia dan rekan guru serta siswa/i SMA Wailangira menyampaikan turut berbela sungkawa atas peristiwa itu.
“Kami keluarga besar SMA Wailangira, sebagai kepala sekolah, guru-guru dan siswa/i mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya ayah salah satu siswi kami, Kristina Wonda Mete,” ucap Petrus.
“Kiranya Tuhan Yesus Kristus memberikan kekuatan dan penghiburan pada keluarga yang ditinggalkan,” ucapnya lagi.
(SNC/Maxi Renda)
