News  

Pemberkatan dan Peresmian Gereja Stasi Beato Redemptus Ikit, Quasi Paroki St.Yakobus Mangganipi

SLDNews.com – Gereja Stasi Beato Redemptus Ikit, Quasi Paroki Mangganipi, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diresmikan sekaligus dilaksanakan Misa Pemberkatan yang dipimpin oleh Pater (P) Vikjen, P. Agustinus Malo Bulu, CSsR, bersama beberapa Imam dan Diakon Paroki setempat, Minggu (02/10/2022).

Sekilas sejarah, Stasi Beato Redemptus Ikit ini dibentuk dan dibangun oleh sekelompok umat, yang dipimpin oleh bapak Wilhelmus Wonda Kodi dari Waikahaka, atas permintaan bapak Danial Dita Wora pada Tahun 1986 yang merupakan anak ketiga dari bapak Yakobus Ra Mete,Alm. Yang merupakan pewarta injil pertama di wilayah kodi.

Saat itu bertepatan dengan hari raya Paskah dan langsung diadakan misa paskah petama yang di pimpin oleh P. Moses Bedding, CSsr.

Sejak tahun 1986-1989, Ibadah mingguan terus di lakukan oleh bapak Pontius Piro Borong dan sesekali mereka merayakan misa.

Meskipun umat hanya berjumlah 12 Kepala Keluarga (KK) dan terdapat 58 jiwa, Gerejanya pun berdiri dengan beratapkan daun alang, dan sejak saat itu menjadi lingkungan hameli dari stasi St.Yakobus Mangganipi, Paroki Sta. Maria Asumpta Homba Karipit.

Pada tahun 1989-1991 ibadah mingguan harus di pimpin oleh seorang Guru Agama Katholik, Bernardus Bulu Welo, karena Bapak Pontius memilih menetap di stasi Hara Huda.

Kemudian pada bulan desember tahun 1991, Bernardus pulang ke kampung halamannya, dan ibadah mingguan dipimpin oleh Ibu Genoveva Geli.

Seiring berjalannya waktu jumlah umat bertambah menjadi 20 KK dengan total 82 jiwa, kondisi ini bertahan hingga tahun 1993.

Ibadah terus berjalan hingga tahun 1996, pastor paroki saat itu memberikan bantuan seng bekas hasil renovasi gereja di paroki untuk di bangun gereja semi permanen  dengan ukuran 9X7 M persegi di lingkungan Hameli.

Pada tahun yang sama lingkugan Hameli resmi berdiri sendiri menjadi Stasi dengan nama stasi Beato Redemptus.

Pada tanggal 20 Agustus 2014, tokoh umat dan tokoh agama satukan tekad untuk membangun gereja dengan gedung permanen, maka pada bulan september di mulailah pembangunan gereja tersebut.

Meski sempat terhenti hingga tahun 2016, Tapi pembangunan gereja di lanjutkan dengan swadaya dari umat yang 95,5% nya adalah petani, dan hanya terdapat 1 orang PNS.

Pembangunan Gereja pun selesai pada tahun 2021. Total umat hingga saat ini berjumlah 335 KK dengan 1689 jiwa, yang menyebar di 14 basis.

Dan hanya terdapat 1 orang PNS, 10 Orang tenaga kontrak daerah dan 11 orang aparat desa, selebihnya adalah petani.

Pemberkatan Gereja Stasi Beato Redemptus yang terjadi di   hari Minggu (02/10/2022) ini di hadiri oleh Para Imam, Biarawan/i, Diakon, dan tokoh-tokoh agama (Toga) lainnya, Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, Ketua DPRD SBD bersama jajarannya, Bapak Pendidikan SBD dalam hal ini Ketua Umum (Ketum) Yayasan Tunas Timur (Yatutim), Dr. Soleman Lende Dappa, S.Hut.,M.Th.,M.Pd.K (SLD), Para Kepala Desa, Umat stasi dan Paroki setempat, serta undangan dari setiap paroki se-Sumba.

Misa syukur ini di mulai dengan tari – tarian dan nyanyian yang selanjutnya di lanjutkan dengan pemberkata Gereja secara keseluruhan, setelah itu P. Agustinus mengetuk pintu Gereja sebanyak tiga kali, sebagai tanda kehadiran Tuhan dalam memasuki Rumah-Nya, Misa pun di lanjutkan di dalam gedung istimewa itu.

Astusiasme umat begitu besar, sehingga menambah semarak dalam Misa Syukur ini. Umat begitu bahagia dan bersuka cita dengan di bangunnya rumah Tuhan bagi mereka.

Pater Vikjen Agustinus dalam kotbahnya mengatakan, Iman adalah dasar dari segala sesuatu yg kita harapkan.

Orang Benar Hidup Oleh Imannya dan Orang beriman hidup dengan Benar,” kata P. Agustinus.

Sepenggal Ayat ini mengajak seluruh umat agar tetap kokoh dalam iman, sehingga tidak terjadi kelaliman dalam hidup menggereja dan tentunya orang-orang yang beriman pasti akan hidup benar.

Setelah perayaan Ekaristi selesai, di lanjutkan dengan acara resepsi. Dalam acara tersebut meliputi sambutan – sambutan, penyerahan  cindera mata sekaligus foto bersama kepada Pemerintah (Pemda, DPRD, dan Kades), kepada para Donatur, Imam, Tukang Pekerja Pembangunan Gereja, serta seluruh yang terlibat dalam pembangunan Gereja ini.

Setelah itu di lanjutkan dengan makan bersama dan pertujukan dance dari anak anak sekami serta tarian yang menambah semarak kemeriahan Pemberkatan Gereja Stasi Beato Redemptus.

(SNC/Andre Mone)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *