SLDNews.com – Berbicara tentang kasus kriminal yang belum terpecahkan, pikiran bawah sadar kita selalu ingin mencari tahu. Siapa dalang dibalik kasus itu? Lalu, apa motif dari tindakan kriminal tersebut? Bagaimana modusnya? Banyak sekali pertanyaan yang muncul begitu saja.
Begitupun dengan meninggalnya Alm. Apliana Nona Ina yang jazadnya di temukan hanya kurang lebih 30-40 meter dari antara rumah mertua dan rumah iparnya, masih menimbulkan banyak sekali pertanyaan dan kejanggalan.
Bagaimana mungkin butuh waktu seminggu untuk pihak mertuanya mencari keberadaan Alm. Nona?
Di kayu kecil, tali rafiah hijau muda itu tertambat dan terikat di leher Alm. Nona Inna, sehingga sampai saat kematiannya masih menyimpan pertanyaan.
Mungkinkah Nona bisa bunuh diri dengan posisi mayat di atas tanah dan tali rafiah tertaut di pohon yang kecil itu?
Mengapa tidak ada Garis Polisi (Police Line) di Tempat Kejadian Perkara (TKP)?
Mendengar kasus ini, Bapak Pendidikan Sumba Barat daya (SBD), Dr. Soleman Lende Dappa, S.Hut.,M.Th., M.Pd.K (SLD) pun angkat bicara.
Ketika dijumpai media ini SLD menyampaikan, untuk alasan kemanusiaan dan rasa keadilan maka semua pihak wajib untuk memberi informasi dan mengawal kasus ini.
“Termasuk pihak kepolisian, harus betul-betul menuntaskan kasus ini,” kata SLD.

Menurutnya, perkembangan kasus ini hanya berjalan ditempat, bahkan perkembangan terkini justru lahir dari pengungkapan-pengungkapan yang dilakukan oleh anggota PERS SLDNews.com, Yosua B. Pasa dalam Fanpage Facebooknya yang bernama SUMBA TV.
“Dari pihak kepolisian saya belum melihat perkembangan tentang kasus ini, saya berharap pihak kepolisian bisa mengungkap secepatnya, melakukan penyelidikan dan bisa menetapkan siapa tersangkanya sehingga tidak terjadi lagi hal seperti ini kedepannya,” tuturnya.
Kalau dikatakan bahwa penanganan kasus ini sangat lama, menurut SLD memang lama dan kepolisian juga sementara hati-hati mengambil keputusan.
“Tetapi kita minta pihak berwajib dalam hal ini kepolisian, secepatnya utk melakukan tindakan hukum terhadap siapa saja yang ikut bermain dari saksi-saksi dan tentukan siapa tersangkanya,” kata SLD.
SLD juga menyampaikan, apabila Kepolisian terlambat menangani kasus ini, maka penghilangan barang bukti dan dampak negatif lainnya akan terjadi.
“Saya mendengar masyarakat di sekitar TKP resah karena khawatir jika suatu saat nanti pihak keluarga korban menyerang mereka yang tidak ada sangkut-pautnya dengan kasus ini dan menyebabkan masalah yang tidak kita duga,” tukas SLD.
Dampak negatif lainnya juga, jika pelaku yang sebenarnya tidak ditemukan maka itu akan memperkuat suatu justifikasi, siapa saja bisa melakukan hal ini, ditempat dan waktu yang berbeda, menyebabkan tidak adanya kepastian hukum.
“Oleh karena itu Kepolisan Resor (Polres) SBD hadir untuk memberikan rasa nyaman, kemanusian, keadilan , ketertiban, dan keamanan bagi semua pihak. Bapak Kapolres dan Jajarannya segera mengungkap kasus ini, sehingga dampak keberadaan polres di SBD betul-betul dirasakan oleh masyarakat SBD,” tutur SLD.
SLD menambahkan bahwa, rasa keadilan bagi masyarakat SBD terhadap kasus ini sebetulnya adalah siapa yang ditemukan dan ditetapkan sebagai tersangka harus menerima hukum sesuai dengan yang ditetapkan. Sedangkan Keadilan bagi keluarga korban adalah mendapatkan pelindungan hukum dan memperoleh kepastian hukum terhadap keluarga mereka yang menjadi korban.
“Ini menyangkut dengan nyawa orang, oleh karena itu kami minta pihak Polres SBD, jangan terlalu lama untuk mengungkap kasus ini yang akhirnya bisa berdampak pada hal negativ lainnya,” kata SLD.
“Jangan sampai suatu saat nanti orang main hakim sendiri, dan jika itu terjadi maka rasa keadilan secara hukum tidak akan terjadi lagi. Karena itu saya berharap betul pihak Polres SBD segera mungkin mengungkap siapa pelaku kasus ini, agar memenuhi rasa keadilan bagi korban,” tandas SLD.
SLD juga menyampaikan turut berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa Alm. Nona Ina.
“Saya turut berduka cita atas kejadian menimpa Alm. Apliana Nona Ina. Kiranya Tuhan Yesus Kristus memberikan kekuatan dan penghiburan pada keluarga yang ditinggalkan, dan menyertai setiap orang yang ikut ambil bagian dalam penanganan kasus ini,” ucap SLD.
(SNC/Johan Sogara)