Cerita Singkat Alm. Apliana Nona Ina Sebelum Meninggal, Gadis Yang Diduga Meninggal Karena Dibunuh Secara Keji

SLDNews.com – Beberapa hari ini Halaman facebook SUMBA TV di hebohkan dengan postingannya terkait kasus kematian Alm. Apliana Nona Inna, seorang gadis yang diduga meninggal karena dibunuh secara keji, di Desa Tena Teke, Kecamatan Wewewa Selatan (Wesel), Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Postingan tersebut sangat menarik perhatian warganet, hingga komen demi komen yang berisi tentang menuntut keadilan atas kasus tersebut terus bertambah.

Akhirnya, Tim Pers SLDNews.com pun menghubungi Owner Facebook Fanpage SUMBA TV, yang juga merupakan rekannya untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

Alm. Apliana Nona Inna adalah anak keempat dari 9 bersaudara. Semenjak ia kecil dibesarkan oleh kakek dan neneknya yang tinggal di Desa Mata Lombu, Kecamatan Wewewa Tengah (Weteng), Kab. SBD, Prov. NTT.

Dikutip dari postingan SUMBA TV, Setahun yang lalu Alm. Nona pergi bersama seorang pria yang bernama Oktavianus Madenu (Okta) yang menjadi kekasihnya sejak (21/10/2018) semenjak bekerja di Surabaya.

Okta berasal dari wilayah Wewewa Selatan. Karena begitu cintanya kepada Okta maka Nona pun mengikutinya ke tengah-tengah keluarga Okta Di Tena Teke tempat Okta berdomisili. Nona tinggal bersama-sama kedua orang tua Okta, Bora Bili (BB) dan Yustina Nida Malo (YM) dan adik Okta, Marinus Mawu Ate (MA) dan Paulina Bora (PB).

Pada tanggal (02/11/2021) keluarga Okta masuk minta sesuai adat Sumba dengan membawa seekor kuda dan sebatang parang. Diputuskan dalam pertemuan keluarga tersebut bahwa pada tanggal (30/10/2022) akan dilangsungkan urusan adat.

Foto Oktavianus Madenu (Okta) dan Alm. Apliana Nona Ina

Rupanya kehadiran Nona tidak diterima dengan baik oleh mertua dan adik iparnya. Hal ini terungkap dari kesaksian Nona yang sempat direkam oleh kerabatnya sewaktu Nona curhat di hari-hari menjelang ia hilang tanpa kabar.

Dalam rekaman tersebut menunjukan bahwa, semenjak Okta pergi merantau ke Makassar, Sifat Okta terhadap Istrinya Alm. Nona begitu cepat mulai berubah.

Okta sudah tidak menginginkan kehadiran Nona di tengah keluarganya. Kerap memaki Nona lewat telepon, seolah-olah Nona tak lagi berharga di matanya.

Akhirnya Nona memutuskan untuk lari dan keluar dari kampung suaminya itu, ketika ia mendengar desas-desus bahwa Okta sudah berpaling hati dan mau menikahi wanita lain dari Lolina Sumba Barat.

Keluarga Okta di kampung yaitu ibu mertua dan adik ipar Nona pun mengatakan hal yang sama bahkan mengusir Nona untuk keluar dari rumah mereka.

Pernah paman suaminya memberikan nasihat agar sebaiknya Nona pergi saja kalau memang kehadirannya sudah tak diinginkan lagi dari pada ia harus tersiksa secara batin dan fisik.

Nona juga menceritakan bahwa ia pernah dicaci maki bahkan pernah dipukul oleh adik iparnya. Nona mencoba menguatkan hati untuk lari dari semua persoalan ini bahkan keluar dari rumah mertuanya.

Ia melupakan padi yang ia sudah tanam bersama mertuanya, semua kenangan tentang bagaimana ia memberikan hatinya untuk merawat keluarga Okta dengan menyiapkan makanan, mengambil kayu bakar, bekerja di ladang.

Di penghujung bulan Agustus 2022, Nona pun bergegas menuju Waitabula, ke sebuah agen yang mengirimkan tenaga kerja ke luar pulau Sumba.

Semua berkas yang diperlukan sebagai persyaratan dan administrasi sudah disiapkan. Sedikit lagi waktu yang ia butuhkan untuk naik kapal dan keluar dari pulau Sumba, melupakan duka lara, derita yang ia harus tanggung manakala cintanya berbalas pengkhianatan.

Menurut pengakuan seorang saksi, Nona datang ke agen tenaga kerja tersebut masih ada bekas luka di bagian belakang telinga dan dekat payudara sebelah kiri. Nona berbagi cerita yang menjadi alasan mengapa ia mau pergi ke luar pulau untuk mengobati rasa sakit hatinya.

Namun di detik-detik terakhir itulah ia didatangi oleh ipar laki-lakinya yang satu,Yohanis Bora (YB) dan ipar perempuannya PB. Mereka membawa kabar bahwa Okta memintanya kembali ke rumah di kampung halaman Okta.

Harapan Nona kembali bangkit, mungkin ia berpikir tidak ada salahnya ia mencoba memulihkan cintanya meski pernah dilukai. Maka Nona pun akhirnya kembali.

(SNC/JS/Josua Pasa/TIM)

 

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *