TAMBOLAKA SBD, SLDNews.com – PT. Mandiri Jaya Selalu sebagai perusahaan penyalur tenaga kerja keluar daerah, diduga masih ilegal. Dikarenakan perusahaan tersebut merekrut tenaga atau pekerja rumah tangga, secara diam-diam tanpa seizin suami dan keluarga.
Warga Sumba Barat Daya (SBD) merasa kesal dan menilai tindakan perusahaan tersebut yang sudah menyalahi proses rekrutmen secara administrasi, layaknya perusahaan-perusahaan besar lain yang ada di indonesia. Bahkan sudah merusak hubungan kekeluargaan serta menganggu kenyamanan dan ketenteraman rumah tangga seseorang.
Diketahui, PT. Mandiri Jaya Selalu beralamat di RG. Cendrawasih NO. 48, Kota Jambi, Provinsi Jambi.
Hal itu diungkapkan oleh seorang suami dari karyawan, Yohanes Ate, dimana perusahaan tersebut telah merekrut istrinya berinisial (AIM)secara diam-diam dan tanpa seizinnya, dan hal itu pun terkuak setelah ia mencari istrinya dimana-mana.
“Karena sudah sekitar dua Minggu menghilang dari rumah. Bahkan sampe-sampe dirinya mendapatkan musibah kecelakaan dari sepeda motor akibat kurang konsentrasi,”ucapnya dengan nada terharu.
Menurut pengakuannya, gara-gara hal tersebut ia mendapatkan ancaman atau tuntut balik dari pihak keluarga istrinya. Hingga kini dia kehilangan arah atas peristiwa itu.
Ia juga menjelaskan kronologis singkat dari awal hingga saat ini, bahwa pada saat istrinya direkrut diam-diam dan dikirim oleh PT. Mandiri Jaya Selalu ke Jambi.
“Syarat administrasi rekrutmen dari perusahaan tersebut, hanya membutuhkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Vaksin ketiga, dari itu sudah bisa langsung diberangkatkan ke Jambi, tanpa melalui proses administrasi lainnya. Bahkan rekrutmen pun tidak melalui Penunjukan Langsung (PL) lapangan yang dibentuk oleh perusahaan di Kabupaten SBD,” jelasnya.
Didalam perjalanan setelah masalah ini terkuak, malah pihak manajemen perusahaan yang ada di Jambi yang namanya belum diperoleh, namun diketahui biasa disapa Cece meminta untuk membuat surat berita acara kesepakatan sebagai suami yang ditandatangani diatas materai Rp.10.000, dan mengirimnya melalui via WhatsApp miliknya.
“Dia menjanjikan uang sebesar Rp.1.500,000 (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) tapi saya tidak menerima suruhannya,” kata Yohanes kesal.
Ia bersama keluarga besar berharap agar PT. Mandiri Jaya Selalu bertanggung jawab dan segera istri dan keluarganya yang saat ini berada di Jambi dipulangkan.
“Jika tidak, kami pihak keluarga tidak akan tinggal diam dan mengambil sikap tegas dengan menuntut PT. Mandiri Jaya Selalu serta dalang daripada peristiwa ini,”tegas Yohanes.
“Terkait masalah biaya besar untuk dipulangkan ke Pulau Sumba, kami atas nama keluarga, minta tolong kirim lewat Kota Surabaya saja, karena disana keluarga kami ada yang menunggu,” tambahnya.
Pihaknya juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten SBD melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (SBD), lembaga DPRD SBD serta lembaga terkait, agar ditelusuri status dan kejelasan dari perusahaan-perusahaan yang masuk di daerah ini sebagai penyalur tenaga kerja ke luar daerah.
“Terutama status dari PT. Mandiri Jaya Selalu asal Jambi ini. Karena kalau tidak, akan semakin meresahkan masyarakat dan rumah tangga keluarga,” harap keluarga.
Hingga berita ini di publish, SLDNews.com masih terus berupaya mendapatkan konfirmasi dari PT. Maju Jaya Selalu, dan upaya yang dilakukan hingga saat ini belum direspon oleh pihak terkait.
(SNC/Rovyn Tenge)