WEBAR, SLDNews.com – Yayasan Tunas Timur (Yatutim) menjawab persoalan pendidikan SMP dan SMK di Desa Klaki Kambe, Kecamatan Wewewa Barat (Webar), Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Warga masyarakat Desa Kalaki Kambe, Kecamatan Webar dan Desa Wee Wela, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten SBD, boleh berbangga hati dan menjadi khabar gembira bagi masyarakat sekitarnya karena pergumulan mereka dari Jaman Penjajahan hingga jaman reformasi agar memiliki SMP dan SMK baru bisa terwujud di Tahun 2022 melalui tangan dingin Dr. Soleman Lende Dappa selaku Ketua Umum Yayasan Tunas Timur (Ketum Yatutim).
Proses pengusulan untuk mendapatkan sekolah negeri melalui Musrenbang berkali-kali sudah dilakukan terapi terus gagal dan gagal lagi, akhirnya proses pendekatan dengan Yatutim dilakukan dan akhirnya bapak Dr. Soleman Lende Dappa yang sering disapa SLD selaku Ketum Yatutim turun langsung di lapangan untuk melihat sekolah pendukung, letak lokasi yang dihibahkan dan dukungan pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh adat dan kebutuhan masyarakat serta menilai tenaga guru dan tenaga kependidikan yang ada.
Dari serangkaian survey yang dilakukan oleh Yatutim dapat disimpulkan bahwa 2 Desa berbatasan langsung yaitu Desa Kalaki Kambe, Kecamatan Webar dan Desa Wee Wella, Kecamatan Kodi Utara layak dan disetujui oleh SLD untuk dirikan sekolah SMP dan SMK.
Dijelaskan oleh SLD bahwa seharusnya proses pendirian sekolah berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 dapat dilakukan oleh Pemerintah melalui Pendirian Sekolah Negeri dan Masyarakat melalui Pendirian sekolah swasta.
“Sejarah berdirinya bangsa Indonesia pendidikan melalui sekolah swasta telah berkontribusi sangat besar bahkan jauh sebelum adanya sekolah negeri sekolah swasta telah ada dalam mencerdaskan bangsa,” jelas SLD.
Proses pendirian sekolah ini salah satu persyaratan penting yaitu Luas lahan yang dihibahkan mencapai 2 ha (20.000 M2), diserahkan secara budaya bahwa pihak pertama dan ahli warisnya tidak akan menggugat lagi selama-lamanya dan selanjutnya Pihak Kedua menerima secara budaya tanah tersebut dan mengusahakan membangun pendidikan.
Luapan kegembiraan masyarakat yang telah menanti sekian lama setelah Pihak Pertama menantangani surat hibah tanah oleh 4 warga masyarakat, dan selanjutnya ditanda tangani oleh istri dan ahli waris masing-masing pemilik lahan, kemudian ditanda tangani oleh pihak Kedua (TATUTIM), selanjutnya para saksi Batas dan saksi pemerintah desa dan terakhir disahkan oleh Kepala Desa Kalaki Kambe dan Kepala Desa Wee Wella.
SLD dalam penyampaiannya sangat mengapresiasi masyarakat Desa Kalaki Kambe dan Desa Wee Wella karena tanah 1 meter persegi itu punya nilai rupiah apalagi 20.000 M2, tapi itulah kehausan mereka yang secara sadar memberi demi kecintaan akan kemajuan dan kedekatan akses layanan yang merata.
Rasa haru masyarakat setelah menghibahkan tanah dan diterima oleh SLD secara budaya pula beberapa ibu dan bapak menitikkan air mata keharuan sembari berkata semoga sekolah ini berhasil dan bapak SLD yang peduli dengan kami sukses kedepannya.
Pantauan media SLDNews.com tenaga guru yang sudah siap mengajar dan ada di lapangan orang dari 13 orang guru yang siap mendukung sekolah tersebut, sedangkan untuk siswa baru kita gratiskan SPP tahun.
Diakhir acara ditandai dengan payawau 3 kali dan doa makan sore bersama oleh Guru Agama Khatolik.
(SNC/TIM)