Luar Biasa, Warga Antusias Terima Yatutim Dirikan Sekolah di Kalaki Kambe

WEBAR NTT, SLDNews.com-Warga Desa Kalaki Kambe, Kecamatan Wewewa Barat (Webar), Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bangga pada YATUTIM pendekatan akses layanan pendidikan.

Hal ini terungkap saat Ketua Umum Yayasan Tunas Timur (Ketum Yatutim) Dr.Soleman Lende Dappa,S.Hut.,M.Th.,M.Pd.K. saat rapat bersama Kepala Desa (Kades) Kalaki Kambe Bernardus Bili dan beberapa aparat desa dan dihadiri oleh beberapa warga di Desa Kalaki Kambe, pada Jumat (29/07/2022).

Dalam pertemuan tersebut, menghasilkan kesepakatan bersama antara 4 warga yakni dua warga lainnya berasal dari Desa Kalaki Kambe-Kecamatan Wewewa Barat dan dua warga Desa Wee Wela, Kecamatan Kodi Utara, yang menghibahkan tanah untuk rencana pembangunan gedung sekolah menengah kejuruan (SMK) Kalaki Kambe.

Dengan demikian, pertemuan tersebut menuaikan hasil lalu kemudian pengukuran lokasi juga sudah diselesaikan dengan disaksikan oleh beberapa warga masyarakat, aparat desa termasuk pemuda, ibu-ibu desa setempat dan insan pers.

Ketum Yatutim Dr. Soleman mengatakan, kehadiran lembaga pendidikan ditengah-tengah masyarakat sangat penting, sebab rata-rata lama sekolah usia 15 Tahun ke atas di 22 kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTT ini hanya Kabupaten SBD yang paling rendah, yakni rata-rata lama sekolahnya  6,34 Tahun,  berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021.

“Itulah sebab, kenapa saya genjot mendirikan sekolah dimana-mana,” katanya.

SLD sapaan akrabnya itu mejelaskan, dengan angka yang begitu tinggi itu, maka harus ada lembaga-lembaga pendidikan menunjang kurangnya angka putus sekolah dan angka pengangguran sehingga daerah tersebut cepat maju dalam berbagai aspek.

Di samping itu, SLD juga menegaskan bahwasannya, sekolah itu didirikan bukan karena faktor politik, tetapi lebih dari itu adalah murni dari hati untuk memberikan akses layanan pendidikan yang lebih dekat dengan warga masyarakat Desa Kalaki Kambe.

“Jadi ini murni ya. Dan jangan kuatir sekolah ini tidak akan ditutup atau pindah sepanjang masyarakat mendukung terus sampai menciptakan anak-anak bangsa yang berkualitas dan berdaya saing untuk memajukan Kabupaten SBD ini,” tegasnya lagi.

Selain itu, dirinya juga sosialisasikan lima kampus yang ada di Indonesia, yang bangun MoU dengan Yatutim yakni IKIP Budi Utomo Malang, Unitomo Surabaya, Mapindo Bali, Untrim Bali, Stikes Bina Husada Bali untuk membuka kelas kuliah di Kabupaten SBD, yakni kelas Daring dan Luring.

“Mari kuliahkan anak-anak kita di kampus ini. Kami buka untuk 250 orang mahasiswa kuliah gratis SPP 100% dengan persyaratan utama harus memiliki  KIP atau KKS atau PKH orang tua. Hanya membayar uang pembangunan Rp 4.000.000 dan uang pendaftaran Rp 250.000. Namun demikian, untuk penerimaan gratis SPP saat ini hanya terbuka untuk IKIP Budi Utomo Malang tetapi terbatas, akhir bulan Juli ini batas penerimaan yang gratis SPP. Namun untuk awal bulan Agustus masih bisa memberikan potongan SPP tetapi kalau sudah masuk pertengahan Agustus kita masih terima juga mahasiswa tetapi biaya mandiri atau kuliah bayar semua uang semester,” jelasnya.

Oleh karenanya, Ketum Yatutim tersebut meminta agar secepatnya mendaftarkan anak-anak sebelum ditutupnya yang gratis.

Untuk itu, ia meminta agar anak-anak yang lulusan SMA/SMK agar melanjutkan pendidikan ke lembaga perguruan tinggi.

Dalam kesempatkan itu juga langsung mendapatkan respon baik dari masyarakat, dan kemudian empat orang akan masuk kuliah gratis.

Sementara itu, Kades Bernardus mendukung hadirnya lembaga pendidikan di desa tersebut.

Bernardus mengatakan, untuk ikut serta dalam memajukan SMK itu yang lebih baik lagi kedepannya dirinya beserta Instansi Pemerintahan Desa (Pemdes) Kalaki Kambe siap ikut andil dan mendukung dalam memajukan SMK tersebut.

“Untuk mempercepat pembangunan SMK tersebut, saya akan memberikan dukugan material semampu saya dan juga sumbangsi pemikiran untuk mencerdaskan anak Desa Kali Kambe yang bermuku dan berkualitas dalam menghadapi era revolusi industri 4.0,” katanya.

Menurut Kades Bernardus, lokasi sekolah itu sangat strategis karena diaset langsung oleh dua desa, yakni Desa Kalaki Kambe, Kecamatan Webar, dan Desa Wee Wela, Kecamatan Kodi Utara.

Pantauan media ini, karena antusias warga, usai pengukuran lokasi sekolah tersebut diwarnai dengan tiga kali yel-yel SBD.

(SNC/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *