Tambolaka, SLDNEWS.com – Wacana Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Sumba Sabu sudah lama dirindukan oleh masyarakat khususnya masyarakat Sumba Sabu. Bukan tanpa alasan, pasalnya dilihat dari kaca mata pemerataan pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), maka perlu Provinsi NTT sebagai provinsi kepulauan mekar menjadi tiga provinsi sehingga dapat menjangkau pelayanan kepada masyarakat.
“Berbicara tentang pemekaran provinsi Sumba Sabu, itu merupakan suatu hal yang positif untuk membangun daerah tercinta ini dengan meletakkan proses pelapisan kader di segala aspek kehidupan bangsa di negeri tercinta ini,” kata Yohanes Geli saat ditemui sldnews.com, dikediaman Lukas Toda, di Etakua, Desa Payola Umbu, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (04/01/2022).
Mantan Sekwan Setda Kabupaten SBD itu mengatakan, melihat pemerataan pembangunan di Provinsi NTT, maka diperlukan pemekaran Provinsi Flores, Provinsi Sumba menjadi tiga provinsi di tambah Provinsi induk NTT untuk menjawab kedekatan pelayanan kepada masyarakat.
“Dengan adanya Pemekaran Provinsi, merupakan hal strategis demi mendekatkan pelayanan dan pemerataan pembangunan di tiga wilayah, yaitu, Flores, Sumba Sabu dan Timor,” kata mantan Calon Wakil Bupati SBD itu pasangan Jeks Malo Bulu tahun 2013 silam.
Menurutnya, kondisi wilayah pelayanan sangat luas jangkau karena Provinsi NTT merupakan daerah kepulauan yang terbentang luas, dengan keunikan kasana budaya masing-masing daerah.
“Memang memulai isu pemekaran Provinsi Sumba Sabu ini, tidak muda membalik telapak tangan, langsung jadi, akan tetapi dibutuhkan ketelatenan dan kepiguran sosok insiator yang luar biasa, untuk memulai tidak gampang, tetapi gampang-gampang sulit, harus siap berkorban dan dikorbankan,” tuturnya.
“Maksudnya yang tersirat makna siap berkorban material, waktu, mental dan tahan cobaan serta ujian dari publik,” tambahnya.
Geli menyampaikan, dalam proses pemekaran perlu adanya kajian-kajian yang mengacu pada study kelayakan.
“Harus mengedepankan pelapisan kader, seantero Bumi Marapu Pada Weemalala Loda Waimaringi, harapannya jangan lupa perlu adanya kajian akademik dari seorang peneliti untuk lebih mendaras tingkat kelayakan pemekaran Provinsi Sumba Sabu, salah satu acuan dalam study kelayakan,” pungkas mantan Kepala BKD Kabupaten SBD itu.
